Pemilu tahun ini banyak menghobohkan. Salah satunya ada seorang Caleg Perempuan Muslim yang mencalonkan diri dengan partai Kristen. Partai tersebut Partai Damai Sejahtera (PDS). Wanita berjilbab yang nekat ini bernama Asrianty Puwantini. Dia mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI dan maju di Dapil V Jatim. Ada istilah yang sering digunakan untuk mendukung aktifitasnya - Don't judge book by its cover-(jangan menuduh buku dari sampulnya). Artinya tidak usah dilihat orangnya tapi dilihat perjuangannya. Jika demikian maka kacau berpikir seseorang. "Hujatan mah sudah sering saya dapatkan. Malah saya disuruh istighfar, katanya dosa-dosa orang yang memilih ibu akan ibu tanggung," kata Asrianty saat berbincang dengan detikcom, Selasa (24/3/2009). Namun demikian, berbagai hujatan yang Asrianty dapat justru tidak melemahkan anggota dewan penasihat PDS ini. Wanita yang mengaku pernah belajar semua ajaran agama ini sepertinya sudah sangat yakin dengan langkah yang ia ambil. "Salib itu kan perlambang hablumminallah dan hablumminannas seperti di Islam. Dan salib itu juga lambang berserah diri, yang juga menjadi salah satu hakikat ajaran Islam," jelasnya. Oleh karena itu, ia pun hanya menanggapi dingin berbagai kritikan masyarakat terhadap media publikasi dirinya yang menyandingkan jilbab dengan salib. Wanita kelahiran Jakarta 7 April 1961 ini juga membantah kalau kehadirannya di PDS karena alasan pragmatis agar partai ungu ini bisa meluaskan sayapnya menarik suara di luar umat Nasrani. "PDS lebih sesuai dengan visi dan misi saya tentang pluarisme agama," kata wanita yang mengaku mengurungkan niatnya maju dari Golkar ini. Sejak tahun 2008, jelas Asrianty, PDS sudah menjadi partai terbuka yang berlandaskan Pancasila. PDS juga memperjuangkan kerukunan, kebebasan beragama dan antidiskriminasi. Di jajaran anggota dewan pensihat pun, PDS menempatkan orang-orang dari latar belakang agama yang berbeda. "PDS tidak padang bulu membela yang terdiskriminasi, apapun agamanya," tandasnya. Khatimah Jika dipahami secara jeli, inilah akibat diterapkannya system demokrasi. System yang membolehkan semuanya. System yang membuat manusia lupa terhadap Tuhan dan agamanya. Terbukti perjuangan caleg yang ada tidak pernah memperjuangkan agamanya. Apakah ini yang disebut demokrasi yang agung. Sungguh hina.