Tiga Bocah Wakil Para Nabi
-Sebuah kisah perjuangan untuk kita amalkan-
Tiga bocah berlari menghidar tatkala bom-bom dari jet Israel menebarkan kematian
Bayangan perang sudah tergambar kuat di alam pikiran mereka untuk segera melakukan perlawanan
Intifadah dan intifadah
Jiwa-jiwa mereka seakan tak kuasa melihat kebiadaban bangsa yang tersombong di alam dunia
Mereka teringat pada janji Allah dalam sebuah ayat-ayat kitab suci
“Sesungguhnya Allah telah membeli jiwa dan harta kalian dan digantikan dengan surge”
Tiga bocah palestina mulai merancang strategi, walau dari segi usia mereka masih belia dan tak mengerti apa arti sebuah perlawanan
Namun ibu merekalah yang telah mengajarkan dan menanamkan kuat dalam hati dan pikiran mereka
Bahwa bangsa Isreal adalah musuh nyata dan merupakan bangsa yang akan menguasai tanah al-Quds yang menjadi hunian para nabi
Tiga bocah berbekal keimanan dan sebongkah batu
Sorban yang diikat di atas kepalanya menguatkan pikiran mereka untuk terus maju menghancurkan kebiadaban penjajah
Gagah berani bak superman dan batman dalam film Hollywood
Mereka menentang tajamnya moncong tank-tank dan senapan laras panjang
Allah Akbar! Allah Akbar!
Lemparan-lembaaran mereka meluncur keras seolah mewakili kebencian seluruh bangsa Palestina terhadap Israil
Tiga bocah ini adalah anak-anak semisal para nabi yang dulu berasal dari negri Israil
Mereka adalah Ibrahim, Musa, dan Isa
Ibrahim sosok yang melahirkan Ishak dan Ismail yang menjadikan mereka keluarga anbiya’
Musa sosok yang tangguh dengan tongkat membelah lautan menyebrang laut merah
Isa adalah nabi penantian yang akan datang kembali untuk menegakkan keadilan dan mendakwahkan Islam sebelum Sang Khaliq mengakhiri perjalanan semua manusia di bumi ini
Surabaya, 30 Desember 2008
Posted on
16.25
- by hanifkun
In:
Puisi-Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to " "
Posting Komentar